Ini tentang TBM (Taman Baca
Masyarakat)
Peringkat Pendidikan Indonesia
mungkin jika di bandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura masih tertinggal, apalagi dengan semangat membaca warga negaranya.
Pantaslah kalau sampai hari ini bangsa kita masih dikategorikan sebagai bangsa
yang berkembang. Dilihat dari banyaknya buku yang diterbitkan pada tahun 2012
Indonesia hanya menerbitkan buku sekitar 18.000 judul buku, jumlah itu masih jauh dari Negara Jepang yang mampu
menerbitkan 40.000 judul buku dan Cina yang mampu menerbitkan 140.000 judul
buku (www.edukasi.kompas.com).
Jika dilihat dari jumlah buku yang
diterbitkan di Indonesia, pantaslah jika pemerataan ketersediaan buku bacaan
belum bisa dilakukan dengan optimal. Padahal di Undang-Undang No.43 tahun 2007
menjelaskan bagaimana kewajiban Pemerintah menyediakan fasilitas perpustakaan
untuk setiap daerah di pelosok ibu pertiwi. Ketersediaan buku sebagai bahan
bacaan merupakan bagian dari proses bagaimana meningkatkan mutu pendidikan
negeri ini.
Kenapa Harus Membaca...
Yaa... Membaca merupakan gerbang awal untuk mendapatkan banyak informasi
dari sebuah bacaan. Hal ini juga di tegaskan pada surat pertama yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (Surat Al-Alaq ayat 1-5) yang perintahnya menganjurkan
kepada umat islam untuk membaca. Kalau dilihat dari makna surat yang pertama
diturunkan berarti membaca merupakan hal yang sangat mendasar bagi setiap umat
untuk mendapatkan informasi/ilmu. Melihat dari sejarah, banyak orang-orang besar lahir dari
kegemaranya membaca, seperti: Hasan Albana, Soekarno, Hatta, Abraham Lincont,
Syahrir, dll mereka semua lahir menjadi besar berkat apa yang mereka baca. Jadi
sangat diharuskan bahwa budaya membaca tidak akan hilang karena kemajun jaman.
Oleh karena itu budaya membaca harus dimulai dari lingkugan sekitar, seperti
contoh: membiasakan seorang Ayah untuk membaca koran di pagi hari hal ini
memberikan dampak yang positif bagi putra-putrinya untuk ikut serta mencontoh
apa yang dilakukan ayahnya.
Kenapa Harus TBM (Taman Baca Masyarakat)
Bagi
masyarakat yang tinggal di daerah perkotan ketersedian buku mungkin tidak akan
menjadi
permasalahan. Karena banyak tersedia toko-toko
buku bacaan , walaupun itu juga harus dengan mengeluarkan biaya untuk membeli
buku bacaan. Namun bagaimana dengan masyarakat yang tinggal didaerah-daerah,
perlu adanya sarana yang menfasilitasi kebutuhan buku bacaan bagi mereka. TBM
(Taman Baca Masyarakat) bisa menjadi salah satu jawaban untuk menjawab
permasalahan tersebut. Dengan menggandeng masyarakat sekitar harapannya masalah
kurangnya ketersediaan buku bacaan dapat diminimalkan bahkan dihilangkan.
Siapa Rak Buku
Indonesia..???
Rak Buku
Indonesia (RBI) memang bukan siapa-siapa, ini hanya inisiator yang mengajak masyarakat
luas untuk dapat melihat ternyata masalah pendidikan terutama tentang kurangnya
bahan bacaan bukan hanya menjadi beban pemerintah. RBI hanya ingin mengajak
masyarakat untuk dapat terlibat bersama menyelesaikan masalah ini, serta RBI
mencoba mengkampanyekan kembali budaya gemar membaca bagi anak-anak. RBI
mengkampanyekan masyarakat terutama orang tua untuk dapat “Mematikan 2 Jam Siaran Televisi Pada Jam 19.00 s/d 21.00”. Harapanya 2 jam tersebut dapat
digunakan bagi seluruh anggota keluarga untuk dapat menambah wawasan dengan
membaca berbagai hal buku bacaan.
Cita-cita
besar ini harapannya menjadi sebuah semangat RBI untuk dapat memberikan virus
semangat kepada masyarakat luas bahwa masalah di dunia pendidikan terutama
tentang sumakin hilangnya budaya membaca serta kurangnya ketersediaan bahan
bacaan di masyarakat, karena kita tidak mau lagi melihat:
Ada siswa SD yang bunuh diri gara-gara tidak bias bayar SPP.
Berita tentang SD yang ambruk karena dana pembangunannya di korupsi.
Anak-Anak di pedalaman NTT, Kalimantan, Irian sulit mendapatkan buku
bacaan.
Dan sebagainya…
Masalah
di atas bukan hanya kita bebankan kepada pemerintah, Itu menjadi beban bersama.
Yaa… Beban untuk menjadikan bangsa ini semakin Mandiri dari jajahan bangsa
asing, agar bangsa ini semakin cerdas Manusianya. Semoga bangsa ini akan menuju
ke Kesejahteraan yang Hakiki.
“Semoga Indonesia Tersenyum Lewat Membaca”
Anton Maulana
(Koordinator
Komunitas Rak Buku Indonesia)